Di tengah hal-hal buruk yang terjadi pada saya akhir-akhir ini, tadi pagi dengan senang hati saya menerima dua bukti buku cetak: After Office Hours dari Pastel Books dan The Woman in Black dari Qanita Classic. Ini jatah redaksi, bukan jatah editor. Kedua buku ini kebetulan bergenre horor, tapi terbit di Bulan Ramadhan. Lucu jadinya. Seringkali memang terjadi ketidaksesuaian antara jadwal terbit buku yang telah dibuat redaksi, dengan kenyataan, karena banyak faktor dan pihak yang terlibat.
The Woman in Black menjadi buku ketiga dalam seri horor klasik dari Qanita. Yang pertama adalah The Legend of Sleepy Hollow and Other Horror Stories, dan yang kedua adalah Frankenstein.
Dulu saya bukan penyuka novel-novel klasik; jika bukan terpaksa karena urusan kuliah (saya lulusan Sastra Inggris) dan sekarang karena pekerjaan, mungkin saya tidak akan menyentuh tipe novel ini. Tapi akhirnya saya jadi mulai menyukai karya klasik. Membaca kisah-kisah klasik yang mengalir lambat namun menghanyutkan, membuat saya seolah terlempar ke masa lalu yang tenang. Saya jadi membayangkan bahwa jika suatu saat nanti saya telah memiliki banyak waktu luang, saya ingin membaca ulang novel-novel klasik dan menikmatinya dengan lebih menyeluruh. Hingga saat itu tiba, saya akan kumpulkan dulu novel-novelnya ^^~
Kembali ke The Woman in Black, saya sudah tertarik dengan buku ini cukup lama... gara-gara rekomendasi dari Goodreads. Berhubung waktu itu belum ada terjemahan Bahasa Indonesianya, saya menunda untuk membacanya. Kemudian adaptasi filmnya muncul, dan saya pun menontonnya di bioskop, yang ulasannya saya tulis di sini.
Ketika akhirnya saya berkesempatan membaca versi buku The Woman in Black, saya tidak berharap banyak, karena saya pikir saya sudah tahu garis besar ceritanya. Tapi ternyata saya salah. Karena cerita versi buku dan versi film perbedaannya lumayan besar. Filmnya dibuat lebih dramastis, dan karena itu ada adegan-adegan yang klise. Sedangkan bukunya lebih realistis... dan lebih menyakitkan. Benar, beres membaca buku ini, saya mengalami book hangover--sesuatu yang jarang terjadi. Saya tidak menyangka buku setipis ini bisa meninggalkan kesan yang begitu mendalam.
TRIVIA
Film The Woman in Black telah dibuat sekuelnya, dengan judul The Angel of Death. Film sekuel ini kemudian dibuat novelisasinya.
Penasaran dengan The Woman in Black? Tunggu novelnya tersebar di toko buku ya.
Lalu, apa kamu bisa menebak buku horor klasik apalagi yang akan terbit selanjutnya? ^^
Saya suka banget sama horror klasik, dan sudah mengumpulkan kedua buku (Legend of Sleepy Hollow sama Frankenstein) itu. Berharap banget Qarnita Klasik bakal nerbitin cerita karya H. P. Lovecraft soalnya sepengetahuan saya karya beliau belum pernah di publikasikan di Indonesia ^_^
ReplyDeleteInsyaAllah HP Lovecraft nanti akan diterbitkan oleh lini klasiknya Penerbit Nourabooks.
DeleteSemoga ajah diterbitin ^ ^
Delete