|
Para peserta NonBar Insurgent di TSM Bandung |
Ceritanya Hari Minggu, 22 Maret kemarin saya berkesempatan untuk mengikuti acara NonBar (nonton bareng) film
Insurgent bersama kawan-kawan dari
Penerbit Mizan Fantasi,
Cinemags, dan
Divergent ID. Acara NonBar ini diadakan di dua kota, Jakarta (Lotte Mart) dan Bandung (Trans Studio Mall). Saya ikut acara yang di Bandung karena lebih dekat rumah :D
Insurgent adalah sekuel film
Divergent (rilis tahun lalu). Kedua film ini diadaptasi dari novel trilogi Divergent karya Veronica Roth, jadi sudah tentu nanti akan ada film ketiganya.
Acara menonton jam 12 siang, tapi saya dan rekan-rekan dari penerbit berjanji temu sekitar jam 10 di Gramedia TSM. Berhubung lokasi acara dekat rumah, saya santai-santai saja berangkatnya. Sampai di Gramedia, saya sempat lihat-lihat buku dulu. Novel
Insurgent yang desain sampulnya
movie tie-in sudah terpajang dengan apik di meja paling depan toko.
|
Sumber: Facebook Penerbit Mizan |
Sewaktu kami naik ke Cinema XXI, sudah terdapat antrian yang sangat panjang (bukan hanya mengantri untuk tiket
Insurgent saja sih, tapi juga untuk Cinderella dan Spongebob). Untungnya kami sudah terlebih dulu membeli tiket dong. Terus ada yang lucu juga, waktu kami masuk ke studio, kursi kami sudah ada yang menempati... seorang ibu dan anak perempuannya. Selidik punya selidik, ternyata mereka yang salah masuk studio. Fiuh... bisa kacau kalau anak itu nonton
Insurgent... kan filmnya untuk dewasa muda ke atas :))
Kebetulan posisi duduk saya dan rekan-rekan di barisan paling atas, mendapat
vantage point yang memungkinkan saya mengamati penonton-penonton lainnya.Tadinya saya kira satu studio akan penuh penonton, apalagi ini akhir pekan, tapi ternyata tidak. Beberapa barisan bawah kosong melompong.
Insurgent
Setelah insiden yang terjadi di faksi Abnegation, Tris (Shailene Woodley) dan Four (Theo James), bersama dengan Caleb (Ansel Elgort), Marcus, dan Peter (Miles Teller) mencari suaka di faksi Amity yang memang terkenal cinta damai. Johanna, pemimpin faksi Amity, menerima mereka dengan syarat selama berada di sana mereka tidak boleh melakukan kekerasan. Tapi dasar Tris orangnya panasan, begitu diledek-ledek sama Peter, dia langsung naik pitam dan menghajar cowok (yang memang menyebalkan) itu. Hari-hari damai di faksi Amity pun berakhir, apalagi faksi Erudite tiba-tiba menerobos masuk dengan alasan mau melakukan pengujian baru untuk mendeteksi para Divergent. Tris, Four, dan Caleb berhasil kabur, kemudian mereka terdampar di markas para
factionless.
Four menyarankan agar mereka pergi ke faksi Candor, karena di sanalah sebagian anggota faksi Dauntless yang tidak mau bergabung dengan Erudite berkumpul. Tapi Caleb tidak mau ikut, dia ingin kembali ke faksi Abnegation dan memperbaiki entah apa yang masih tersisa di sana, Di markas Candor, Tris dan Four harus menjalani tes yang melibatkan serum kejujuran untuk membuktikan diri bahwa mereka tak bersalah. Belum sempat beristirahat, mereka kembali diserang... rupanya Jeannine, pemimpin Erudite, sedang gencar mencari orang-orang Divergent. Dia sangat yakin bahwa seseorang yang memiliki kadar Divergent 100% dapat membuka kotak 'pandora' berisi pesan penting dari para pendiri sistem lima faksi. Pesan tersebut akan membawa perubahan besar.... tapi apakah perubahan itu ke arah yang lebih baik?
|
Tris & Four. Sumber: IMDb |
Secara pribadi, saya lebih suka Tris yang berambut panjang... jadi saya sedih sewaktu dia memangkas rambutnya habis-habisan T___T Kenapa tidak sekalian dibotakin saja seperti yang dilakukan Natalie Portman di film V for Vendetta?? Terlepas dari itu, akting Shailene Woodley di
Insurgent jelas lebih baik dibandingkan di
Divergent; dia bisa menampilkan Tris yang kuat dan penuh amarah dengan baik.
Sedangkan Four... yah, dari awal memang saya kurang setuju Four diperankan oleh Theo James. Theo terlalu dewasa. Dan ini kentara sekali terlihat ketika dia bersanding dengan ibunya, yang diperankan oleh Naomi Watts. Mereka lebih cocok sebagai kakak dan adik dibandingkan ibu dan anak. Soal akting sih saya percaya sama Theo James... saya sudah terpesona dengannya sejak dia memerankan vampir David di film Underworld.
|
Caleb Prior, abangnya Tris. Sumber: IMDb |
Di luar dugaan, saya merasa kesal dengan Ansel Elgort yang memerankan Caleb di film ini. Apakah mungkin saya terlalu banyak berharap, setelah menyaksikan kerennya Ansel memerankan Augustus Waters di The Fault in Our Stars? Karakter Caleb membuat saya ingin menarik kerah bajunya dan mengguncang-guncangnya dengan kencang supaya otaknya kembali waras. Apakah jalan pikiran semua orang yang pintar itu begitu? Sungguh tidak berperasaan.
|
Four, Peter, & Tris. Sumber: IMDb |
Di luar dugaan pula, karakter Peter yang seharusnya menyebalkan malah jadi kocak dan menggemaskan (bukan dalam makna positif) di sini. Miles Teller sungguh sukses memerankannya.
|
Christina, Tori, & Uriah. Sumber: IMDb |
Tokoh-tokoh lainnya lumayan oke. Porsinya kecil-kecil, mungkin karena keterbatasan waktu ya. Saya rasa tokoh Christine (sahabat Tris) kurang banyak porsinya. Ketegangan antara dia dan Tris kurang terasa. Begitu pula tokoh Tori. Kehebatan dia dalam mematahkan teknologi terbaru Erudite seharusnya lebih diperlihatkan.
|
Jeannine, Johanna, Jack Kang. Ketiganya menyebalkan dan nama ketiganya diawali huruf J.
Tanya kenapa? Tanya Veronica Roth dong :p Sumber: IMDb |
Di
Divergent kita telah berkenalan dengan pemimpin Dauntless (Eric), pemimpin Erudite (Jeannine), dan pemimpin Abnegation (Marcus) yang menyebalkan. Nah, di
Insurgent kita akan berkenalan dengan dua pemimpin faksi lainnya: Amity (Johanna) dan Candor (Jack Kang), lengkap dengan ucapan khas faksi mereka: Amity dengan
Go with happiness, dan Candor dengan
Thank you for your Candor (honesty). Kedua pemimpin ini juga agak-agak menyebalkan sifatnya. Bersembunyi di balik "demi kebaikan bersama." Hmm... jadi intinya semua pemimpin itu menyebalkan ya? Hahaha.
Selanjutnya?
Dengar-dengar, film ketiganya nanti,
Allegiant, akan dibagi ke dalam dua bagian. Saya belum bisa berkomentar apakah ini hal yang baik atau buruk, mengingat saya belum baca bukunya. Jika memang banyak adegan penting di dalamnya, yang tidak seharusnya dihilangkan, tentu membaginya ke dalam dua film adalah keputusan yang bijaksana. Tapi jika nantinya jalan cerita terkesan dipanjang-panjangkan (seperti dalam kasus film The Hobbit), mungkin saya akan kecewa.
Seru-Seruan Pasca Nonbar
Setelah beres nonton dan keluar dari studio, kami tidak langsung bubar jalan. Kami menuju ke Gramedia untuk mengadakan acara kuis dan bagi-bagi hadiah berupa buku dan
merchandise Divergent. Seperti tahun lalu, yang memandu acara adalah Mas Andri. Walaupun peserta tidak banyak dan tempatnya juga tidak representatif, secara keseluruhan acaranya cukup seru. Terutama yang bikin ketawa tuh waktu Mas Andri berperan sebagai Four dan ada lima orang peserta yang diminta untuk berperan sebagai Tris dan menunjukkan ekpresi terkejut dan terpesona Tris ketika pertama kali melihat tato di punggung Four.
|
Karena di acara NonBar tahun lalu saya datang dengan pakaian hitam-putih ala faksi Candor,
kali ini saya memilih warna cokelat membuminya faksi Amity.
Di sebelah saya ada Miss I yang berpakaian biru-biru ala faksi Erudite. |
Terima kasih kepada kawan-kawan yang sudah berpartisipasi! Yang belum sempat ikutan, jangan khawatir, kami tunggu di acara NonBar berikutnya. Semoga acara-acara NonBar berikutnya akan lebih ramai dan lebih seru dari ini.
Seruu ya semoga tahun depan bisa diadain juga di Surabaya. Mengingat respon penonton di sini ruar biasaaa (dua kali keabisan tiket sampai jam tayang termalam ) xixixixi.
ReplyDeleteBisa diusahakan itu mbak... asal di sana ada yg bersedia jadi koordinatornya :) Soalnya kawan-kawan dari Mizan Fantasi, Cinemags, dan DivergentID rata-rata domisilinya Jakarta, Bandung dan sekitarnya...
Delete