Thursday, 4 June 2015

Winter People - Putih, Untuk Salju yang Membekukan Tulang

Sekarang... sudah masuk musim kemarau belum ya? Kadang-kadang masih hujan tuh! Dan terkadang di pagi hari, dinginnya masih menggigit. Setidaknya itulah yang saya rasakan (sebagai orang yang tinggal di Kota Bandung). Saya pikir, kalau seperti ini saja sudah dingin, bagaimana dengan mereka yang mengalami musim dingin... dan salju? Ketika membaca buku yang akan saya kenalkan sebentar lagi, saya bisa sedikit membayangkan betapa dingin dan sulitnya mengarungi hamparan salju. Jika hanya melihatnya putih, memang indah... tapi di balik keindahan itu, mengintai malaikat kematian yang akan mencuri hangat tubuhmu sedikit demi sedikit.... hingga kau mati beku.

Brrrr... merinding, yuk kita kenalan dengan Winter People.

Awal Bulan Juni 2015, Penerbit Qanita menyapa para pembacanya dengan sebuah novel seram nan dingin berjudul Winter People, karya Jennifer McMahon. Mbak Jennifer ini sudah menerbitkan beberapa novel yang bikin merinding, di antaranya Don't Breathe A Word, Promise Not To Tell, dan Island of Lost Girls. Bulan Agustus nanti dia akan menerbitkan buku baru berjudul The Night Sister. Biarpun karyanya sudah banyak, baru Winter People yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.

Penerjemah Winter People adalah Mbak Angelic Zaizai (nama aslinya rahasia, katanya) yang sudah berpengalaman dalam dunia penerjemahan fiksi. Beberapa novel yang telah dia terjemahkan di antaranya seri Tiger's Saga (Colleen Houck), The 5th Wave (Rick Yancey), Tempest (Julie Cross), Anna Dressed in Blood dan Girl of Nightmares (Kendare Blake), juga The Ghost Bride (Yangze Choo).
Desain isi Winter People

Siapa yang Akan Mendengarmu Menjerit Minta Tolong?

Salah satu hal yang menambah kengerian dalam sebuah kisah seram adalah latar belakang tempat yang sunyi, jauh dari peradaban. Bayangkan jika kita berada di tempat seperti itu dan seorang pembunuh atau sesosok monster mengejar-ngejar kita...(mungkin untuk menagih utang) Sekali pun kita menjerit minta tolong, mungkin tidak akan ada orang yang mendengarnya.

Itu pula yang akan kita temukan dalam Winter People, yang berlatar belakang sebuah kota terpencil bernama West Hall. Fakta itu, ditambah dengan legenda mengerikan yang menghantui kota tersebut, membuat West Hall bukan tujuan favorit para turis. Malah, penduduknya gatal ingin pergi meninggalkan West Hall. Salah satunya adalah Ruthie, gadis remaja yang tinggal di West Hall bersama dengan ibu dan adik perempuannya. Seandainya punya cukup uang, Ruthie tidak akan pikir panjang untuk angkat kaki dari rumahnya.

Tapi tiba-tiba saja ibu Ruthie menghilang! Dan adik perempuan Ruthie, Fawn, jatuh sakit. Mana mungkin Ruthie tega meninggalkannya! Sambil menelan kekesalan, mau tak mau Ruthie berusaha sendiri mencari sang ibu. Karena seperti yang sudah saya sebutkan di atas... sekali pun Ruthie menjerit, tidak akan ada yang mendengar dan menolongnya. Lebih baik ambil tindakan sendiri.

Hati-Hati Jika Mencari, Mungkin Apa yang Kau Temukan Tidak Sesuai Harapan

Ketika sedang mencari ibunya, Ruthie malah menemukan sebuah buku harian milik Sara Harrison Shea, wanita yang dahulu pernah tinggal di rumah yang sekarang ditempati Ruthie. Penasaran, Ruthie pun membaca isinya--ckckck--dan apa yang dia baca membuatnya terkejut (berhubungan dengan legenda mengerikan yang saya sebutkan di atas). Ternyata ada alasan di balik menghilangnya orang-orang dari West Hall selama bertahun-tahun. Dan mereka menghilang bukan karena pergi untuk menetap di kota lain, seperti yang selama ini disangka orang, melainkan karena diculik kaum musim dingin.

Kaum musim dingin itu apa? Katanya sih, mereka itu orang-orang yang dibangkitkan dari kematian mereka oleh semacam ilmu sihir. Percaya tidak percaya? Yang jelas, dalam buku ini ada instruksi untuk melakukan itu... siapa tahu kamu mau coba.

Lain-Lain Tentang Winter People

Novel ini baru keluar dari percetakan tanggal 1 Juni kemarin, jadi saat ini belum beredar di toko buku. Perlu waktu sekitar seminggu untuk mendistribusikannya ke toko-toko di seluruh Indonesia. Penerbit dan percetakan Grup Mizan ada di Bandung, jadi biasanya toko-toko wilayah Bandung dan Jakarta yang lebih dulu mendapat stok.

Desain sampul Winter People versi Indonesia berbeda dengan versi-versi luar negeri, tapi menurut saya desainnya tidak kalah bagus. Terasa nuansa musim dinginnya, dan ada unsur mengerikan dalam bentuk tetesan darah merah. Desain sampul ini hasil karya Mas Windu Tampan.

Karena saya sangat suka dengan desain sampulnya, saya iseng membuat versi buku mininya. Isinya sih kertas kosong... bisa dipakai sebagai catatan kalau mau. Saya pasang tali kecil juga biar bisa dipakai jadi gantungan kunci.

Sssttt... Sini, Ada Kisikan...

Untuk merayakan terbitnya Winter People versi Bahasa Indonesia, saya akan mengadakan kuis berhadiah satu novel Winter People plus satu mini book charm-nya. Caranya gampang, cukup jawab pertanyaan berikut ini:

Jika kamu bisa membangkitkan kembali seseorang yang sudah mati, siapa yang ingin kamu bangkitkan, dan kenapa?


Akan saya pilih dua orang yang jawabannya paling oke (menurut saya). Tidak, saya tidak akan pilih pakai random.org... Kali ini saya mau sedikit bersikap semena-mena, karena hadiahnya pun istimewa dan edisi terbatas :p Jadi... kalau mau ikutan kuisnya, silakan tinggalkan jawaban di kolom komentar di bawah, atau di kolom komentar tautan ini di Facebook. Kuisnya dibuka sampai hari Minggu, 7 Juni 2015. Pemenang akan diumumkan hari Senin sore. Selamat menjawab dan semoga beruntung :)
Perbandingan ukuran novel Winter People
dan mini book charm-nya

8 comments:

  1. Gantungan kuncinya keren, mbak, mau dong tutorialnya :p
    Kalau punya kekuatan itu, aku akan menghidupkan kembali ibuku. Aku ingin mengulang semuanya, membuatnya bahagia, membuatnya bangga, aku rindu setengah mati padanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dicari di Pinterest banyak, mbak :)
      Tuto yg aku pakai ini https://www.pinterest.com/pin/429108670715872619/

      Delete
  2. Jika kamu bisa membangkitkan kembali seseorang yang sudah mati, siapa yang ingin kamu bangkitkan, dan kenapa?

    Kakek-kakekku. Dari bapak dan dari mamah. Seumur hidup aku tidak pernah mengenal mereka. Allah telah memanggi mereka bahkan sebelum orangtuaku menikah.

    Gitu aja sih :p

    -Mary Shan-

    ReplyDelete
  3. Karena tidak ada keterangan jumlah, aku ingin membangkitkan Yesus dan Muhammad. Aku ingin melakukan wawancara mendalam atas semua kisah dan kebenaran masa lalu. Permulaan dimana agama samawi pecah dan perdebatan terjadi hingga hari ini. Mungkin dengan cara itu - keterangan langsung dari nabi / orang paling penting di kedua agama tersebut - perpecahan atau perdebatan bisa dihentikan.
    Tidak masalah siapa yang benar. Aku hanya ingin dunia, terutama kedua agama yang berseteru dalam diam, dapat damai dan bersatu.

    ReplyDelete
  4. Emak (nenek) saya...Emak yg sangat sayang sama cucu,yg sering buatkan es dari susu coklat,yg sering belikan balon2,yg senang makan mie rebus+kecap.Emak yang sering suruh cucu belikan kacang telur,padahal pke gigi palsu..Emak yang selalu tersenyum menyambut cucu nya datang,memberi pelukan dan ciuman perpisahan..Miss her so much

    ReplyDelete
  5. Aku ingin membangkitkan Ibu Listiana Srisanti alias Mbak Lies sang penerjemah serial Harry Potter dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Pertama, aku ingin berterima kasih. Sangat berterima kasih kepada beliau karena sudah yakin bahwa buku ini akan disukai anak-anak Indonesia, dan tentu saja karena sudah menerjemahkan serial ini dengan bagus sekali. Kedua, aku ingin mengatakan pada beliau bahwa dari buku Harry Potter, untuk pertama kali dalam hidupku, aku memikirkan kematian. Dan, ketiga, aku ingin bertanya kepada Mbak Lies, apa dan bagaimana rasanya mati.

    ReplyDelete
  6. Michel de Nostredame. Atau yang dikenal dengan nama latinnya, Nostradamus.

    Jujur, aku penasaran sekali bagaimana cara beliau meramalkan (atau membotjorkan rahasia masa depan, setjara ramalan-ramalannya mewujud jadi nyata) masa depan. Konon katanya, beliau seorang ahli perbintangan (maka dari itu beliau disebut astrological consultant), jadi kemungkinan beliau menggunakan bintang untuk membuat ramalannya.

    Tapi bila benar bintang-bintang yang "memberitahunya" mengenai rahasia semesta, apa yang terjadi di jangka waktu tertentu, bagaimana bintang-bintang itu memberitahunya kalau cahaya yang mereka pantjarkan merupakan cahaya dari masa lalu--sebab sebuah cahaya dari bintang butuh waktu jutaan tahun untuk mentjapai bumi?

    Dikatakan pula, ramalannya berhenti di tahun 3797. Bila aku dan beliau bisa berbitjara panjang lebar, aku ingin menanyakan, apakah di tahun tersebut merupakan akhir dunia alias kiamat? Ataukah beliau terlalu lelah, atau tak sempat, untuk membuat lanjutannya?

    Ya ampun, jawabanku penuh dengan keingintahuan :))))

    ReplyDelete
  7. Kuisnya sudah ditutup ya. Terima kasih sudah berpartisipasi :)
    Dari komen di blog ini, aku pilih Mas FJ sebagai pemenang, sedangkan dari komen di FB, aku pilih Mas Wahyu Nurasman.

    ReplyDelete

Silakan tinggalkan pesan jika berkenan :)